Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal. Strategi kepala sekolah merujuk pada rencana, langkah, atau kebijakan yang dirancang dan dilaksanakan oleh kepala sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Strategi Kepala Sekolah mencakup berbagai upaya dalam peningkatan kualitas pembelajaran, peningkatan kompetensi guru, pengembangan kurikulum dan membangun budaya sekolah yang positif. Dalam skripsi ini penulis meneliti bagaimana kebijakan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI-BP) di SMK Negeri 3 Panyabungan, bagaimana bentuk peningkatan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI-BP) di SMK Negeri 3 Panyabungan dan apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI-BP) di SMK Negeri 3 Panyabungan. Metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yakni reduksi data, data display/penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah bahwa srategi Kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah dengan menggiatkan para guru untuk aktif mengikuti kegiatan Bimtek dan Workshop seputar pendidikan dan pengajaran untuk meningkatkan kompetensi guru, kemudian kepala sekolah juga mengadakan kegiatan-kegiatan kegamaan di lingkungan sekolah yaitu pelaksanaan Shalat Zuhur berjamaah, membaca Al-Qur’an setiap hari jumat pada jam pertama pembelajaran, merayakan hari-hari besar Islam, pengawasan media sosial peserta didik dan memberikan sanksi yang edukatif kepada siswa yang melanggar aturan sekolah. Faktor pendukung dan dalam meningkatan mutu pembelajaran PAI-BP di SMK Negeri 03 Panyabungan yaitu; Guru pendidikan agama Islam menggunakan metode yang bervariasi dan menyesuaikan metode dengan materi yang akan disampaikan. Mengajar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Guru menggunakan buku rujukan pendidikan agama Islam yang lain selain buku pegangan di sekolah. Guru pendidikan agama Islam menyediakan alat peraga sendiri yang dibuat dari karton, poster. Faktor penghambat yaitu Kurangnya kemauan peserta didik dalam belajar. Kurangnya perhatian keluarga terhadap perkembangan pengetahuan Agama Islam peserta didik. Kurangnya media ataupun sarana pendukung pembelajaran pendidikan agama Islam.