Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan nilai moderasi beragama dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam-Budi Pekerti di SMP Negeri 5 Panyabungan dan selanjutnya untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam dalam menerapkan nilai moderasi beragama dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam-Budi Pekerti di SMP Negeri 5 Panyabungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif. Sumber data penelitian yaitu guru Pendidikan Agama Islam-Budi Pekerti dan peserta didik kelas VIII-4 SMP Negeri 5 Panyabungan. Tekhnik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian pada Penerapan Nilai Moderasi Beragama dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam-Budi Pekerti di SMP Negeri 5 Panyabungan sudah diterapkan dengan baik. Nilai moderasi tersebut diantaranya nilai tasawuth (jalan tengah) dilihat dari perbedaan pendapat yang dimana bisa menjadi penengah untuk mencari solusi terhadap suatu masalah, al-la‟unf (anti kekerasan) dilihat dari peserta didik yang tidak saling membeda-bedakan pertemanan dan tidak saling merusak atau bermusuhan dan menghina agama lain , I‟tidal (adil) dilihat ketika ujian dimana peserta didiknya jujur mengerjakan soal dan seorang pendidik yang adil baik dalam segi hal penilaian tanpa memandang status peserta didik, tasamuh (toleransi) dilihat ketika peserta didik menghargai pendapat temannya dan menghargai agama lain dan pendidik mengajarkan kepada peserta didik agar menghargai dan menghormati orangtua, guru dan teman, nilai syura (musyawarah) ini ketika diskusi peserta didik akan bekerja sama dan saling membantu dalam mengerjakan soal materi yang diberikan oleh pendidik. Guru Pendidikan Agama Islam menggunakan metode dalam pembelajaran yaitu metode ceramah, metode diskusi dan metode demonstrasi. Faktor pendukung dalam pembelajaran yaitu adanya media pembelajaran, bahan ajar dan fasilitas sekolah memadai, sedangkan faktor penghambat yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran yaitu kurangnya motivasi dan minat peserta didik terhadap pembelajaran.