Peneliti menggunakan media playdough karena selain bahan yang digunakan aman, anak tidak akan cepat merasa bosan, karena bermain playdough merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Melalui bermain playdough akan terciptasuasana yang dinamis serta tidak menegangkan sehingga anak tidak akan merasa terbebani, selain itu juga dapat melatih motorik halus, kreativitas, serta imajinasi anak. Dengan kengiatan bermain play dough yang ditetapkan sebagaiman tertuang dalam Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No 137 Tahun 2014 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Adapun metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cendrung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penonjolan proses penelitian dan memanfaatkan landasan teori dilakukan agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang dilakukan bahwa Proses stimulasi penggunaan media Playdough terhadap motorik halus pada anak kelompok B di RA Darussalam Panyabungan Berdasarkan pernyataan diatas bahwasanya guru di RA Darussalam Panyabungan membebaskan anak membentuk adonan, tetapi dalam 1 semester guru lebih mengutamakan untuk anak meniru bentuk dari yang sudah guru buat. Upanya Stimulasi Motorik Halus Anak Dengan Menggunakan Play Dough Di Kelompok B RA Darussalam Panyabungan Berdasarkan analisis penulis seharusmya di seimbangkan antara meniru bentuk dari si guru dan membentuk bebas seperti yang anak inginkan. Karena, membebaskan anak dalam membentuk sebuah benda juga menjadi tolak ukur sampai dimana kemampuan motorik halus anak dalam mengembangkan sebuah adonan.