Desa Medan Sinembah dikenal sebagai salah satu daerah dengan penghasil sapu ijuk, Sebagian besar masyarakatnya memiliki usaha industri rumah tangga sapu ijuk, kurang lebih ada 25 industri sapu ijuk ada di desa Medan Sinembah. bahkan sudah menjadi turun temurun. Pemberian gaji pembuatan sapu ijuk dibayar setelah satu minggu atau terhitung setelah 7 hari yang dimana dalam perjanjian buruh akan menerima upah sebesar Rp750/sapu, buruh biasanya bisa membuat sapu ijuk perhari itu sebanyak 50 sapu ijuk sehingga terhitung upah yang seharusnya di dapat Rp 37.500 sehingga upah yang seharusnya didapat dalam seminggu itu 37500 x 7 = 262.500. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem upah buruh pembuatan sapu ijuk di Desa Medan Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, dan bagaimana tinjauan hukum ekonomi
syariah terhadap sistem upah buruh pembuatan sapu ijuk di Desa Medan Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem upah buruh pembuatan sapu ijuk di Desa Medan Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, dan untuk mengetahui tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap sistem upah
buruh pembuatan sapu ijuk di Desa Medan Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Studi Kasus. Studi Kasus merupakan strategi penelitian yang menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasuskasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, serta mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem upah buruh pembuatan sapu ijuk di Desa Medan Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa menggunakan
dua sistem pengupahan yaitu untuk buruh borongan dan buruh harian. Buruh borongan dan harian yang mayoritas dibagian produksi dikerjakan oleh buruh dan upahnya dihitung Rp 750 perbiji sapu, upah buruh harian diberikan perhari dan upah buruh borongan diberikan setelah seminggu kerja. Dan tinjauan Hukum
Ekonomi Syariah Terhadap Sistem Upah Pembuatan Sapu Ijuk di Desa Medan Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa belum sesuai dengan hukum Islam. Dikarenakan masih terdapat beberapa perbuatan yang diluar dari peraturan Islam yang utamanya di sistem pengupahannya yang masih di undur sehingga terjadi
kerugian terhadap satu belah pihak (Buruh), oleh karena itu penulis memberikan saran terhadap pemberian upah haruslah diberi kejelasan dimana besar gajinya dan jangka waktunya.