Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan metode pembelajaran role playing pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VII di MTs NU Malintang Jae dan untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat metode role palying dalam meningkatkan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VII di MTs NU Malintang Jae. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi (sumber, teknik dan waktu). Teknik analisi data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada Pelaksanaan Metode role playing dalam Pembelajaran SKI di kelas VII dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: Pertama, persiapan meliputi penyusunan RPP, materi pembelajaran, naskah drama, lembar penilaian, pembagian kelompok, penokohan, serta sarana untuk bermain peran. Kedua, pelaksanaan yang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Ketiga, hasil yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar Peserta didik SKI. Peserta didik lebih berani menyampaikan pendapat, minat membaca meningkat, serta respon terhadap materi pembelajaran cukup baik. Pendidik juga berhasil mengelola kelas, menjelaskan materi yang sulit dipahami, dan memberikan umpan balik di akhir pembelajaran. Adapun faktor pendukung dalam pelaksanaan metode role playing dalam kelas terdapat dalam dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor pendukung internal dalam pelaksanaan metode role playing yaitu: Terdapat kerjasama yang baik antara pendidik dan Peserta didik, kesadaran dalam diri Peserta didik agar semangat dalam belajar dan berusaha sebaik mungkin untuk menampilkan hasil yang terbaik, serta kinerja pendidik yang optimal. Sedangkan faktor pendukung eksternal dalam pelaksanaan metode role playing ini yaitu lingkungan belajar yang kondusif sehingga peserta didik dapat belajar dengan pokus, penggunaan media pembelajaran yang tepat, serta ketersediaan sarana prasarana yang memadai. Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan metode role playing dalam kelas yaitu peserta didik yang kurang teliti dalam mengucapkan dialog dan suara yang tidak terdengar jelas saat bermain peran dan waktu yang relatif singkat sehingga membatasi proses pembelajaran.