Latar Belakang penulis mengambil judul tersebut karena dalam penerapan kurikulum merdeka di SMP Negeri 2 Panyabungan terdapat beberapa perubahan terutama pada sistem pembelajarannya, dimana kurikulum merdeka memberikan keleluasaan kepada guru untuk memilih berbagai perangkat ajar yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik (pembelajaran terdiferensiasi). Hal ini sangat berpengaruh terhadap berjalannya suatu sistem pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dimana siswa yang lebih cenderung pada kemampuan auditori harus turut serta mempraktikkan seperti pada siswa yang berkemampuan kinestetik. Rumusan Masalah pada skripsi ini adalah : 1.) Bagaimana penerapan kurikulum merdeka dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 2 Panyabungan? 2.) Apa saja problematika dalam penerapan kurikulum merdeka dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 2 Panyabungan? 3)Bagaimana solusi yang dilakukan oleh guru dalam menghadapi problematika penerapan kurikulum merdeka dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 2 Panyabungan. Adapun Metode Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif yaitu untuk mengetahui serta mendiskripsikan Problematika Guru PAI dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka di SMPN 2 Panyabungan. Hasil penelitian yang didapat dari penulisan skripsi ini adalah Penerapan kurikulum merdeka belajar di SMP Negeri 2 Panyabungan telah menerapkan kurikulum merdeka belajar sejak Juli tahun 2023 tahap awal periode ajaran baru. Kurikulum merdeka belajar di SMP Negeri 2 Panyabungan diterapkan secara bertahap dari tahun 2023 kelas VII, kemudian Juli 2023 sampai juni 2024 penerapan kurikulum merdeka ini baru di kelas VII saja dan pada akhirnya diterapkan secara keseluruhan pada tahun ajaran Juli 2024. Problematika guru Pendidikan Agama Islam di sekolah SMP Negeri 2 Panyabungan yaitu kurangnya pemahaman guru Pendidikan Agama Islam terhadap konsep kurikulum Merdeka, Problematika Waktu yang Terbatas Dalam Pelaksanaan Pembelajaran. Kesulitan dalam menyusun modul ajar yang diberikan pemerintah dimodifikasi sesuai dengan karaktereristik peserta didik. Solusi yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam untuk mengatasi problematika di sekolah SMP Negeri 2 Panyabungan yaitu dengan mengikuti sosialisasi dan pelatihan yang diadakan oleh pihak sekolah maupun dinas pendidikan, memilih pokok-pokok materi untuk disampaikan karena terbatasnya waktu pembelajaran, mengikuti pertemuan MGMP.