Pendidikan multikultural merupakan sikap menerima kemajemukan ekspresi budaya manusia dalam memahami pesan utama agama, terlepas dari rincian utamanya. Basis utamanya dieksplorasi dengan melandaskan pada ajaran Islam, sebab dimensi Islam menjadi dasar pembeda sekaligus titik tekan dari kontruksi pendidikan ini agar peserta didik dapat menerima kearagaman yang ada dan dapat bersosialisasi dengan baik dengan yang berbeda agama. Penelitian ini bertujuan mengetahui implementasi pendidikan multikultural pada pembelajaran agama dan pada kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Siabu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran pendidikan agama di SMA Negeri 1 Siabu, yaitu melalui pemisahan ruang belajar peserta didik yang beragama Islam dengan Kristen. Pembelajaran yang dilakukan telah menggunakan kurikulum merdeka dalam menerapkan pendidikan multikultural, dan pembelajaran yang mendukung lainnya seperti Seni Budaya dan PPkn. Implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran di SMA Negeri 1 Siabu, program yang dilaksanakan yaitu program P5 (projek, penguatan, profil, pancasila). Implementasi pendidikan multikultural pada kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Siabu, dapat dilihat dari adanya kegiatan keagaaman Islam yang dilakukan setiap hari, yaitu kegiatan shalat Dhuha dan Dzuhur berjamaah di mushola sekolah yang dilaksanakan oleh peserta didik dan dibina oleh pendidik, dan untuk agama Kristen seperti peribadatan yang mereka laksanakan dalam kelas agama mereka. Pada kegiatan keagamaan Islam peserta didik yang beragama Kristen diperbolehkan ikut dalam kegiatan tersebut tanpa ada paksaan dan secara sukarela sedangkan pada kegiatan kegamaan Kristen peserta didik yang beragama Islam tidak ikut dalam acara keagamaan Kristen karena kegiatannya dilaksanakan di gereja. Kegiatan lain yang mendukung pendidikan multikultural yaitu pentas seni dan budaya, dan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka yang dilaksanakan di sekolah dan membolehkan semua peserta didik ikut di dalamnya tanpa ada dibedakan-bedakan.