Ketika datangnya bulan Ramadhan di Desa Lumban DolokKecamatan Siabu adalah pelaksanaan MTQ Ramadhan. Kegiatan ini merupakan ajang berbagai perlombaan seni baca Alqur’an, hafalan dan pidato yang diselenggarakan pertama kali pada tahun 2015. Kegiatan ini merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk menyakinkan, memahamkan, dan mengamalkan ajaran Islam pada masyarakat melalui pendidikan non formal atau pendekatan dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Hal ini terlihat bahwa kegiatan ini ramai dikunjungi oleh masyarakat yang biasanya diadakan pada malam hari setelah selesai shalat taraweh. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pelaksanaan MTQ Ramadhan di Desa Lumban Dolok Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal. Tradisi MTQ Ramadhan dalam penguatan keagamaan masyarakat di Desa Lumban Dolok Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal serta faktor pendukung dan penghambat tradisi MTQ Ramadhan dalam penguatan keagamaan masyarakat di Desa Lumban DolokKecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan induktif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ramadhan di Desa Lumban Dolok Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Nata adalah sebuah tradisi yang berharga yang Membentuk Identitas Keagamaan dan Sosial Masyarakat setempat. Tradisi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ramadhan dalam penguatan keagamaan masyarakat di Desa Lumban Dolok Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal telah memberikan dampak positif pada masyarakat Desa Lumban Dolok. Selain memperdalam pemahaman agama, tradisi ini juga memperkuat ikatan sosial di antara warga desa, mendorong kerja sama, dan mempromosi kan nilai-nilai moral yang kuat. Faktor Pendukung Tradisi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ramadhan dalam Penguatan Keagamaan Masyarakat di Desa Lumban Dolok Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal adalah komitmen masyarakat terhadap agama, partisipasi aktif anak-anak danremaja serta solidaritas sosial. sedangkan faktor penghambatnya adalah keterbatasan sumber daya kehadiran teknologi modern serta tantangan sosial dan ekonomi.