Penelitian ini menganalisis fatwa Yusuf Al-Qaradhawi mengenai pemboikotan produk Israel dan Amerika Serikat dari perspektif ekonomi Islam. Fatwa ini menyerukan boikot terhadap produk-produk dari kedua negara sebagai respons terhadap kebijakan politik yang merugikan umat Islam, terutama dalam konflik Palestina-Israel. Penelitian bertujuan untuk memahami landasan hukum syariah yang mendasari fatwa tersebut, serta implikasinya terhadap perilaku konsumsi dan etika ekonomi dalam Islam. Melalui metode analisis deskriptif kualitatif, kajian inI mengeksplorasi argumen Al-Qaradhawi yang menyatakan bahwa boikot merupakan bentuk jihad ekonomi yang sah dalam rangka membela hak-hak umat Islam, selama tidak menimbulkan bahaya bagi pelaksana boikot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fatwa ini didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan, tanggung jawab sosial, dan solidaritas ekonomi dalam Islam. Boikot dipandang sebagai sarana untuk melindungi kepentingan umat, mengurangi ketergantungan ekonomi pada negara-negara yang memusuhi Islam, dan mendorong pertumbuhan industri lokal. Temuan ini juga menyoroti tantangan dan potensi dampak ekonomi dari pelaksanaan boikot di era globalisasi.