Kesadaran berarti keinsafan, keadaan mengerti, hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang. Orang yang memiliki kesadaran hukum memiliki kecenderungan untuk mematuhi ketentuan hukum yang disadarinya. Peristiwa yang terjadi di Desa Sabajior Kecamatan Panyabungan Barat yaitu seseorang berutang uang kepada si piutang sebanyak yang dibutuhkannya. Kemudian si piutang setuju untuk mengutangkan uang tersebut dengan syarat agar si pengutang bersedia mengerjakan sawah milik si piutang tersebut. Selanjutnya hasilnya akan diberikan sepenuhnya kepada si piutang. Karena si pengutang sangat membutuhkan uang tersebut, akhirnya dengan berat hati si pengutang menerima persyaratan yang diberikan oleh si piutang. Dilihat dari peristiwa inilah peneliti tertarik untuk mengkajinya lebih dalam lagi. Adapun rumusan masalah yang digunakan yaitu: Bagaimana paktik pelaksanaan utang piutang bersyarat dengan sistem mengelola sawah di Desa Sabajior Kecamatan Panyabungan Barat? dan Bagaimana tinjauan kesadaran hukum Islam terhadap pembayaran utang piutang bersyarat dengan mengelola sawah di Desa Sabajior Kecamatan Panyabungan Barat?. Adapun jenis penelitian ini adalalı penelitian kualitatif yaitu dengan proses meneliti langsung ke lapangan untuk mengetahui suatu kejadian sosial dan masalah sesama manusia. Sifat dari penelitian ini adalah deskriftif, dengan sumber data diperoleh dari wawancara langsung dengan masyarakat Desa Sabajior dan buku- buku yang mendukungnya. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui survei pustaka, wawancara, dokumentasi, dan observasi. Selanjutnya dianalisis menggunakan metode reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kesadaran masyarakat Desa Sabajior Kecamatan Panyabungan Barat sudah cukup baik untuk sebagian orang dan untuk sebagian orang tingkat kesadaran masih rendah. Bisa dikatakan 50% masyarakat yang sadar terhadap hukum, 30% masyarakat yang sadar hukum tapi tidak memperdulikan hukum, dan 20% masyarakat yang tidak sadar terhadap hukum. Masyarakat sudah biasa bertransaksi seperti ini. Ini juga bisa dilakukan sebagai penjamin jika si pengutang tidak mampu membayar utangnya, maka si pengutang harus melakukan pembayaran utang dengan cara mengerjakan sawah milik si piutang. Dengan transaksi seperti ini juga si pengutang akan lebih cepat dan mudah membayar utangnya. Jika dilihat dari si piutang yang perhitungan maka transaksi utang piutang bersyarat dengan mengelola sawah ini sudah mengandung unsur riba, tapi jika si piutang itu baik maka transaksi utang piutang bersyarat seperti ini sudah termasuk adil bagi si pengutang.