Keberadaan karaoke di Desa Malintang menimbulkan banyak keresahan di masyarakat sehingga masyarakat pernah mengadukan keresahannya akan hiburan karaoke yang ada di Desa Malintang. Keresahan tersebut disebabkan karaoke kental dengan nuansa kebisingan diluar jam operasional sebagai mana semestinya bahkan anak-anak usia sekolah dan remaja terpengaruh terlibat dalam kegiatan karaoke dan tidak jarang para waria berdatangan yang mengundang kebisingan semakin bertambah. Kondisi ini tentu bertentangan dengan nilai-nilai, etika, moral dan agama. Kondisi masyarakat yang resah dan kacau bertolak belakang dengan yang dikehendaki Islam yaitu kehidupan yang damai, tentram dan sakinah. Permasalahan yang hendak diteliti adalah bagaimana sistem pengelolaan usaha karaoke Desa Malintang dalam hukum Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana sistem pengelolaan usaha karaoke Desa Malintang, dan bagaimana sistem pengelolaan usaha karaoke Desa Malintang dalam hukum Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan analisis data secara deskriptif dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Penulis melakukan wawancara dengan pihak pemilik usaha karaoke, pengunjung tempat karaoke, tokoh agama, perangkat desa, dan tokoh masyarakat sehingga diperoleh data yang kuat. Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (Field research) adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan usaha karaoke masayarakat Desa Malintang ditinjau menurut hukum Islam belum sesuai dengan yang diharapkan meskipun Satpol PP telah melakukan penindakan, guna merubah perilaku agar menjadi lebih baik lagi, dan peraturan-peraturan lebih terrealisasi kedepannya.