Penelitian ini dilatar belakangi bahwa adanya sawah wakaf di kelurahan Tano Bato Kecamatan Panyabungan Selatan Kabupaten Mandailing Natal. Dalam bagi hasil sawah wakaf tersebut ada yang di berikan kepada penggarap atau pengelola. Dan ada juga yang di bagikan untuk pembangunan masjid Darussalam yang ada di kelurahan Tano Bato. Sawah wakaf ini sudah ada sejak tahun 1990 hingga sekarang. Hal ini sangat membantu perekonomian masyarakat. Karena akan menambah penghasilan melalui bagi hasil panen padi sawah tersebut. Bagi masyarakat yang tidak mempunyai sawah dengan sawah tersebut memberikan pendapatan untuknya, namun bagi yang sudah mempunyai sawah maka hal itu menjadi penambah pendapatan daribagi hasil sawah wakaf tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan observasi, wawancara dokumentasi. Dengan menggunakan data deskriptif penulis mendapatkan informasi bahasa tertulis atau lisan dari orang dan pelaku yang di amati. Yaitu yang di peroleh dari kelurahan Tano Bato, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupeten Mandailing Natal. Dari hasil analisis yang peneliti lakukan, bahwa di kelurahan Tanobato sawah wakaf tersebut pengelolaannya sangat bagus dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Namun yang menjadi kendala bahwa masyarakat kelurahan Tano Bato yang sudah pernah mengelola ataupun menggarap sawah wakaf tersebut. Ada oknum yang merasa rugi dengan sistem bagi hasil wakaf tersebut, yang menjadi kendalanya bahwa kian hari peminat untuk ikut serta dalam mengelola sawah tersebut berkurang. Di sebabkan peraturan antara pembagian kepada penggarap dan bagian kemesjid ada yang menganggap itu terlalu mahal.