Dengan Semakin Berkembangnya Zaman, Kegiatan Ekonomi Dari Masa Ke Masa Juga Mengalami Banyak Perubahan, Seiring Dengan Berkembangnya Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, Manusia Berhasil Menemukan Uang Elektronik (E.Money). Uang Elektronik Tidak Berwujud Seperti Halnya Uang Logam Maupun Uang Kertas. Uang Elektronik Hanya Dalam Bentuk Elektronik, Contohnya Adalah Kartu Debit, Smart Card, Dan E-Cash. Kemudian Muncul Lagi Mata Uang Digital Yang Dianggap Lebih Efektif Dibanding Uang Elektronik, Berdasarkan Inilah Maka Peneliti Melakukan Penelitian Dengan Tujuan Mengetahui Bagaimana Perspektif Hukum Islam Terhadap Mata Uang Digital Dalam Perekonomian Kontemporer. Penelitian Ini Menggunakan Jenis Penelitian Pustaka (Library Research), Dengan Pendekatan Hukum Islam Normatif Dan Empiris Juga Pendekatan Historis. Teknik Pengumpulan Data Dengan Menggunakan Editing, Organizing, Dan Penemuan Hasil Penelitian Atau Analisis. Teknik Analisis Data Menggunakan Teknis Analisis Deskriftif Dan Analisis Isi Hasil Dari Penelitian Ini Menunjukkan Bahwa: Perspektif Hukum Islam Terhadap Mata Uang Digital Dalam Perekonomian Kontemporer Adalah Sah Terhadap Mata Uangnya Selama Masih Diterima Dan Dipergunakan Oleh Masyarakat, Namun Lebih Cocok Jika Dikatakan Sebagai Aset Digital, Mubah Atau Boleh Namun Dilarang Terhadap Transaksinya Oleh Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/Pbi/2016 Tentang Penyelenggaraan Pemprosesan Transaksi Pembayaran. Haram Terhadap Investasinya Karena Mengandung Gharar, Maisir (Perjudian Dengan Tujuan Mendapat Keuntungan Tanpa Kemungkinan Mendapat Kerugian), Dan Besar Terjadinya Tindak Penipuan. Dan Dampak Atau Pengaruh Mata Uang Digital Terhadap Perekonomian Kontemporer Adalah Lebih Banyak Menimbulkan Bahaya Atau Kemudhoratan Daripada Menimbulkan Manfaat.